Desa Pangaur...merupakan Desa yang terletak di Kecamatan
jasinga Kabupaten Bogor dan merupakan Desa terujung dari Kecamatan Jasinga yang
berbatasan dengan Kecamatan Tenjo di utara yang merupakan Kecamatan terujung
dari Kabupaten Bogor, di sebelah barat terdapat sungai Cidurian yang aliran air
nya cukup besar, bahkan pada tanggal 1 Januari 2020 sungai ini mengalami banjir
bandang yang efeknya cukup merusak hampir di seluruh wilayah Kecamatan Jasinga
karena Kecamatan Jasinga ini hampir semua Desa nya dialiri oleh sungai
Cidurian. Sungai Cidurian ini merupakan batas antara Kabupaten Bogor dan Lebak
Banten...jadi kalo mau ke banten tinggal nyebrang sungai aja, hehe....
Selama beberapa waktu kemarin, saya berdua beserta partner
penugasan di Desa berkeliling wilayah Desa Pangaur untuk bersilaturohim dengan
tokoh masyarakat serta menginventarisir potensi yang ada di Desa ini. Semoga
dengan terinventarisirnya potensi ini kedepan bisa dikaji bersama BUMDesa
sehingga bisa dikembangkan menjadi unit usaha.
Mungkin kali ini saya mau sedikit membagikan beberapa usaha
masyarakat yang ada di Desa Pangaur, semoga ini bukan hanya saya bercerita
kepada pembaca tetapi juga menjadi media promosi bagi usaha masyarakat
ini...karena memang mereka bisa memproduksi walaupun memang kebanyakan produksi
dalam jumlah terbatas dan terkendala dalam pemasaran produk mereka. Kalaupun
misalkan ada yang menampung di silayah Desa tetapi harga yang dikenakan cukup
rendah. Tanpa berpanjang lebar lagi, berikut saya sampaikan beberapa usaha
masyarakat di Desa Pangaur....
Budidaya Lebah Madu. Terdapat beberapa orang yang berbudidaya lebah madu di Desa
Pangaur, salah satu yang kami datangi yaitu KH. Afud dari Kampung Nagreg Dusun
Samprok. hasil produksinya memang tidak begitu banyak, karena memang yang
tersisa hanya tinggal 30 kotak kandang madu saja dari awalnya 100 kandang
menurut penuturan Bapak. Namun dijamin ini madu asli dan menyegarkan ketika
dicoba dicicipi, silahkan sahabat jika ada yang mau bisa main-main kesini tapi
yang dekat aja mungkin rumahnya ya yang bisa maen :D, Bapak dan Ibu sangat
ramah dan baik hati sampai-sampai kami dijamu seperti anak sendiri, karena
memang Bapak ini memiliki pondokan pesantren, dulu nya ramai, namun sekarang
karena gerusan zaman para santri sedikit demi sedikit menghilang. Berikut
sedikit dokumentasi di lokasi belakang rumah Bapak yang dijadikan tempat
berbudidaya lebah madu tersebut.