Thursday, March 5, 2020

Tetesan Madu dari Desa Pangaur


Desa Pangaur...merupakan Desa yang terletak di Kecamatan jasinga Kabupaten Bogor dan merupakan Desa terujung dari Kecamatan Jasinga yang berbatasan dengan Kecamatan Tenjo di utara yang merupakan Kecamatan terujung dari Kabupaten Bogor, di sebelah barat terdapat sungai Cidurian yang aliran air nya cukup besar, bahkan pada tanggal 1 Januari 2020 sungai ini mengalami banjir bandang yang efeknya cukup merusak hampir di seluruh wilayah Kecamatan Jasinga karena Kecamatan Jasinga ini hampir semua Desa nya dialiri oleh sungai Cidurian. Sungai Cidurian ini merupakan batas antara Kabupaten Bogor dan Lebak Banten...jadi kalo mau ke banten tinggal nyebrang sungai aja, hehe....

Selama beberapa waktu kemarin, saya berdua beserta partner penugasan di Desa berkeliling wilayah Desa Pangaur untuk bersilaturohim dengan tokoh masyarakat serta menginventarisir potensi yang ada di Desa ini. Semoga dengan terinventarisirnya potensi ini kedepan bisa dikaji bersama BUMDesa sehingga bisa dikembangkan menjadi unit usaha.

Mungkin kali ini saya mau sedikit membagikan beberapa usaha masyarakat yang ada di Desa Pangaur, semoga ini bukan hanya saya bercerita kepada pembaca tetapi juga menjadi media promosi bagi usaha masyarakat ini...karena memang mereka bisa memproduksi walaupun memang kebanyakan produksi dalam jumlah terbatas dan terkendala dalam pemasaran produk mereka. Kalaupun misalkan ada yang menampung di silayah Desa tetapi harga yang dikenakan cukup rendah. Tanpa berpanjang lebar lagi, berikut saya sampaikan beberapa usaha masyarakat di Desa Pangaur....
Budidaya Lebah Madu. Terdapat beberapa orang yang berbudidaya lebah madu di Desa Pangaur, salah satu yang kami datangi yaitu KH. Afud dari Kampung Nagreg Dusun Samprok. hasil produksinya memang tidak begitu banyak, karena memang yang tersisa hanya tinggal 30 kotak kandang madu saja dari awalnya 100 kandang menurut penuturan Bapak. Namun dijamin ini madu asli dan menyegarkan ketika dicoba dicicipi, silahkan sahabat jika ada yang mau bisa main-main kesini tapi yang dekat aja mungkin rumahnya ya yang bisa maen :D, Bapak dan Ibu sangat ramah dan baik hati sampai-sampai kami dijamu seperti anak sendiri, karena memang Bapak ini memiliki pondokan pesantren, dulu nya ramai, namun sekarang karena gerusan zaman para santri sedikit demi sedikit menghilang. Berikut sedikit dokumentasi di lokasi belakang rumah Bapak yang dijadikan tempat berbudidaya lebah madu tersebut.